Thursday 25 December 2014

Kakek Delapan Cucu ini Mendadak 'Tajir' dari Bencana Banjir

Bandung - Husein (69) hanya bisa pasrah meratapi rumah dan barang berharga miliknya terendam banjir. Kakek delapan cucu ini enggan larut dalam kesedihan. Husein bangkit dan sigap memburu rupiah dengan berbekal perahu kayu. Dia kini mendadak 'tajir' dari bencana banjir.

Luapan air Sungai Citarum meluber menggenangi permukiman penduduk di Kampung Cijagra, Kecamatan Bojongsong, Kabupaten Bandung, sejak Jumat lalu. Genangan air menyentuh atap rumah Husein.

"Kulkas, kasur, sepeda motor dan barang lainnya, tidak sempat diselamatkan. Ya pasrah saja. Terpenting nyawa selamat," kata Husein ditemui di Jalan Terusan Bojongsoang, Rabu (24/12/2014).

Dia tinggal bersama istri serta dua anak dan sejumlah cucunya. Dua anak lainnya berbeda rumah. Mereka semua mengungsi.
Husein kesehariannya sebagai buruh serabutan ini sementara waktu banting stir agar ekonomi keluarganya tetap stabil. Dia menawarkan jasa angkutan perahu untuk membantu warga yang ingin melanjutkan perjalanan menerobos banjir. Akses jalan di Kampung Cijagra ini terputus bagi kendaraan.

"Saya mengantarkan warga dari kampung lain yang ingin pergi aktivitas dan pulang kerja. Tarifnya tidak dipatok. Seikhlasnya saja," kata Husein.

Sejak Sabtu lalu Husein sendirian mengayuh dayung. Perahu miliknya berkapasitas enam orang dewasa ini wira-wiri melewati genangan air kotor bercampur sampah. Jarak tempuh rutenya lebih satu kilometer untuk menuju kampung lain yang akses jalannya tidak terendam.

"Pagi hingga sore antar warga. Lumayan, sehari bisa dapat uang Rp 100 hingga Rp 200 ribu. Uangnya buat makan dan kebutuhan lainnya. Biasa penghasilan jadi buruh enggak segitu jumlahnya," tutur Husein.

Setiap banjir rutin menerjang Kabupaten Bandung, banyak warga selain Husein yang mendadak alih kerja menjadi penarik perahu. Tentunya keberadaan mereka sangat membantu kelancaran aktivitas warga.


sumber : detik.com

No comments: